Ikhtiar
atau usaha itu merupakan perintah dari Allah SWT, sehingga hukumnya wajib untuk
dilakukan oleh seorang hamba. Dan bahwa setiap hamba Allah itu memang akan
diberi balasan sesuai dengan ikhtiar yang dilakukannya di dunia ini. Di dalam
kitabullah yang abadi itu Allah SWT banyak menyebutkan urgensi dan peran dari
ikhtiar yang dilakukan oleh hamba-Nya. Maka silahkan buka mushaf Anda dan
simaklah bagaimana peran ikhtiar itu sedemikian penting bagi nasib manusia
selanjutnya.
Dan Katakanlah, "BEKERJALAH KAMU, maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mu'min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya
kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS At-Taubah: 105)
Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang KAMU
USAHAKAN bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah.
Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Baqarah: 110)
Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang MEREKA USAHAKAN,
dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (QS Al-Baqarah: 202)
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia
mendapat pahala YANG DIUSAHAKANNYA dan ia mendapat siksa yang DIKERJAKANNYA.
(QS Al-Baqarah: 206)
Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan agar supaya tiap-tiap
diri itu dibalas dengan apa yang IA USAHAKAN. (QS Thaha: 15)
Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang TELAH DIUSAHAKANNYA.
(QS An-Najm: 39)
...Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga MEREKA
MEROBAH KEADAAN YANG ADA PADA DIRI MEREKA SENDIRI... (QS Ar-Ra`d: 11)
Maka dalam dimensi manusia dan kemanusiaan, nasib seseorang memang akan sangat
tergantung dari peran dan usaha yang dilakukannya. Selain unsur kasih sayang
Allah tentunya. Sebab kalau dibandingkan antara amal perbuatan dengan apa yang
Allah berikan kepada manusia, rasanya tidak akan sebanding. Sehingga apa yang
Allah berikan buat mereka yang telah berusaha, pada hakikatnya merupakan
anugerah yang berlebih dari Allah SWT Yang Maha Kasih. Semua itu diberikan
kepada manusia yang mau taat dan melakukan apa yang diperintah-Nya.
Sedangkan kalau kita bicara taqdir Allah, apakah kita bisa merubah taqdir apa
tidak, sebenarnya bukan porsi otak dan logika manusia untuk
memperbincangkannya. Sebab semua taqdir Allah SWT itu adalah rahasia Allah
semata. Tak satu pun dari hamba-Nya yang diberitahukannya. Tidak juga para Nabi
dan malaikat-Nya. Sehingga ketika kita memperbincangkan taqdir, pada dasarnya
kita sudah masuk ke wilayah yang gelap dan sama sekali kita tidak punya
informasi apapun. Kalau wilayah ini diterobos juga, sangat boleh jadi kita akan
memasuki wilayah perdebatan yang tidak ada habisnya sebagaimana dahulu kelompok
Qadariyah dan Jabariyah pernah terjebak di dalamnya. Namun tidak akan ada
hasilnya apa-apa kecuali buang waktu dan pikiran saja.
Wallahu a'lam bishshawab.
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.
(Ahmad Sarwat, Lc.)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar