Tahukah kamu bagaimana rasanya tahu kalau orang
lain yang tidak begitu ingin mendapatkan apa yang sangat kita inginkan
itu, seperti terjun dari jurang yang sangat tinggi. Dari yang awalnya
berada di tempat tinggi, jlep, dengan cepat melesat pada titik terbawah.
Hati kita seketika mengecil, menciut serta
merasakan desiran aneh. Desiran yang mengindikasikan kondisi hati, dari yang
awalnya lapang, menjadi sesak menampung segala. Huft. Wow, rasanya… Amazing. Amazing sakitnya. mungkin itulah yang kita rasakan. karena hal itu adalah obsesi atau keinginan terbesar
kita saat ini.
Selama ini kita sudah mencoba berbagai
kesempatan yang ada dan berusaha semampu kita. Juga memohon kepada Allah SWT
agar menghantarkan kita kepada keinginan tersebut dalam setiap doa yang kita
panjatkan. Namun keinginan itu, masih belum terwujud. Kita pun berusaha untuk
tidak kecewa.
Dalam kondisi tersebut, kita mendengar kabar
bahwa teman kita lah yang telah memperoleh sesuatu yang sebenarnya sangat kita inginkan
itu. Kabarnya lagi, teman kita tersebut sebenarnya tidak terlalu
menginginkannya.
Kita yakin bahwa segala sesuatu di dunia ini
sudah dalam pengaturan-Nya. Namun ketika pertama kali mendengar kabar itu, kita tidak bisa untuk
tidak berkata, “Ya Allah, dia yang tidak begitu menginginkan bisa mendapatkan hal
tersebut dengan cepatnya….”
yang bisa jadi mengindikasikan bahwa kita kecewa. Astaghfirullahaladziim.
Setelah itu pilihan kita hanya ada dua.
Selamanya kecewa, menyesal, iri dengki, dan merasa Dia tidak adil, atau
berpasrah, ikut berbahagia, serta tetap mendoakan yang terbaik bagi teman kita.
Kita memilih pilihan kedua. Hasilnya, lebih
dari amazing yang kurasa. Amazing leganya. Perasaan menerima semua
keputusanNya itu indah. Memilih untuk selalu percaya padaNya bahwa Dia pasti
akan selalu memberi yang terbaik, karena Dia jauh lebih mengetahui merupakan
pilihan yang melapangkan hati. Jadi tidak ada kekhawatiran atas apapun. Dan
perasaan ikut berbahagia atas kebahagiaan orang lain, it is more than amazing, karena kita tidak hanya merasa bahagia, namun kita
juga merasakan ketenangan, kenyamanan, dan hati kita tidak sesak oleh
ratapan-ratapan kesedihan. Wow, bahagia sekali.
Jika kita bisa merasakan bahagia jika dan hanya
jika kita yang bahagia, alangkah sedikitnya kesempatan bahagia yang ada. Namun
jika kita bisa berbahagia tidak hanya karena kebahagiaan kita sendiri, tetapi
kebahagiaan orang lain juga, maka betapa banyaknya kesempatan kebahagiaan itu.
Karena berasal dari banyak sumber kebahagiaan, bukan hanya satu sumber saja,
bukan kebahagiaan pribadi kita saja.
Salam.
(dakwatuna.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar