CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 30 April 2012

Aku ingin tapi dia yang mendapatkan...


Tahukah kamu bagaimana rasanya tahu kalau orang lain yang tidak begitu ingin mendapatkan apa yang sangat kita inginkan itu, seperti terjun dari jurang yang sangat tinggi. Dari yang awalnya berada di tempat tinggi, jlep, dengan cepat melesat pada titik terbawah.
Hati kita seketika mengecil, menciut serta merasakan desiran aneh. Desiran yang mengindikasikan kondisi hati, dari yang awalnya lapang, menjadi sesak menampung segala. HuftWow, rasanya… AmazingAmazing sakitnya. mungkin itulah yang kita rasakan. karena hal itu adalah obsesi atau keinginan terbesar kita saat ini.

Selama ini kita sudah mencoba berbagai kesempatan yang ada dan berusaha semampu kita. Juga memohon kepada Allah SWT agar menghantarkan kita kepada keinginan tersebut dalam setiap doa yang kita panjatkan. Namun keinginan itu, masih belum terwujud. Kita pun berusaha untuk tidak kecewa.
Dalam kondisi tersebut, kita mendengar kabar bahwa teman kita lah yang telah memperoleh sesuatu yang sebenarnya sangat kita inginkan itu. Kabarnya lagi, teman kita tersebut sebenarnya tidak terlalu menginginkannya.
Kita yakin bahwa segala sesuatu di dunia ini sudah dalam pengaturan-Nya.  Namun ketika pertama kali mendengar kabar itu, kita tidak bisa untuk tidak berkata, “Ya Allah, dia yang tidak begitu menginginkan bisa mendapatkan hal tersebut dengan cepatnya….” yang bisa jadi mengindikasikan bahwa kita kecewa. Astaghfirullahaladziim.
Setelah itu pilihan kita hanya ada dua. Selamanya kecewa, menyesal, iri dengki, dan merasa Dia tidak adil, atau berpasrah, ikut berbahagia, serta tetap mendoakan yang terbaik bagi teman kita.
Kita memilih pilihan kedua. Hasilnya, lebih dari amazing yang kurasa. Amazing leganya. Perasaan menerima semua keputusanNya itu indah. Memilih untuk selalu percaya padaNya bahwa Dia pasti akan selalu memberi yang terbaik, karena Dia jauh lebih mengetahui merupakan pilihan yang melapangkan hati. Jadi tidak ada kekhawatiran atas apapun. Dan perasaan ikut berbahagia atas kebahagiaan orang lain, it is more than amazing, karena kita tidak hanya merasa bahagia, namun kita juga merasakan ketenangan, kenyamanan, dan hati kita tidak sesak oleh ratapan-ratapan kesedihan. Wow, bahagia sekali.
Jika kita bisa merasakan bahagia jika dan hanya jika kita yang bahagia, alangkah sedikitnya kesempatan bahagia yang ada. Namun jika kita bisa berbahagia tidak hanya karena kebahagiaan kita sendiri, tetapi kebahagiaan orang lain juga, maka betapa banyaknya kesempatan kebahagiaan itu. Karena berasal dari banyak sumber kebahagiaan, bukan hanya satu sumber saja, bukan kebahagiaan pribadi kita saja.
Salam.


(dakwatuna.com)

Tidak ada komentar: