Seorang guru Sufi mendatangi seorang muridnya
ketika wajahnya belakangan ini selalu tampakmurung. “Kenapa kau selalu murung
nak? Bukankah banyak hal yang indah didunia ini?” sang guru bertanya. “Guru,
belakanan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi sayau untuk tersenyum.
Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya,” jawab sang murid muda.
Sang guru terkekeh. “Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam. Bawalah
kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu.” Si muridpun beranjak pelan tanpa
semangat. Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas
dan garam sebagaimana yang diminta.
Senin, 14 Mei 2012
Jumat, 11 Mei 2012
Agar pesan kita sampai ke hatinya....
Seorang pasien penderita penyakit kanker terbaring di atas tempat tidur di sebuah rumah sakit yang entah rumah sakit ke berapa yang pernah disinggahinya. Dan kali ini pun hasil yang didapat tidak jauh berbeda dengan perawatan sebelumnya. Bahkan dokter yang menanganinya sempat menghampirinya. Sambil mengangkat kedua tangannya ia berkata kepada si pasien, bahwa seluruh upaya medis telah ditempuh. Karena kondisi penyakit yang sangat kritis, agaknya harapan untuk sembuh sangat tipis.
Bisa dibayangkan bagaimana reaksi pasien tersebut. Sedih, gelisah, depresi, tidak ada lagi gairah dan upaya. Berbeda halnya jika si dokter yang merawatnya itu mengatakan hal lain, kondisinya memang sangat parah, namun, menurutnya, masih ada harapan untuk sembuh. Tentu si pasien sangat bergembira mendengarnya. Kata-kata dokter itu akan mempengaruhi semangatnya untuk sembuh.
Bisa dibayangkan bagaimana reaksi pasien tersebut. Sedih, gelisah, depresi, tidak ada lagi gairah dan upaya. Berbeda halnya jika si dokter yang merawatnya itu mengatakan hal lain, kondisinya memang sangat parah, namun, menurutnya, masih ada harapan untuk sembuh. Tentu si pasien sangat bergembira mendengarnya. Kata-kata dokter itu akan mempengaruhi semangatnya untuk sembuh.
Minggu, 06 Mei 2012
Jumat, 04 Mei 2012
Mungkin saatnya diri ini menangis.....
Ketika menghidupkan malam sudah hilang
kelezatannya…
Ketika Masjid Mulai ditinggalkan…
Ketika berkumpul dengan orang shalih terasa hambar…
Ketika Hati tak lagi merindu…
Ketika diri semakin Terbelenggu…
Ketika kegelisahan dan keraguan bercampur
menjadi satu…
Dan seolah ingin melepaskan semuanya tapi diri ini merasa berat…
Kamis, 03 Mei 2012
Kamu ingin jadi wortel, telur atau kopi??
Seorang
anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup
ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan
hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu
masalah selesai, timbul masalah baru.
Ayahnya,
seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya
di atas api.
Setelah
air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama,
telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia
membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu
dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20
menit, sang ayah mematikan api.
Rabu, 02 Mei 2012
Allah begitu dekat....
Ternyata Allah begitu dekat, melebihi dekatnya urat nadi pada
tubuh kita.
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka
(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang
berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran.”
Bahkan jika kita berjalan mendekat kepada Allah, Allah akan
berlari menyambut kita. Kasih sayang Allah begitu terasa, walaupun ketika kita
dalam keadaan sulit sekalipun. Karena Allah tak inginkan kita lemah jika hanya
memberikan kita kesenangan dan kemudahan dan Allah tak inginkan kita terus
menerus berurai airmata tanpa di selingi kebahagiaan yang menerbitkan rasa
syukur.
Dakwah adalah cinta...
Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan
meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu.
Berjalan, duduk, dan tidurmu.
Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang
umat yg kau cintai.
Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu.
Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yg menempel di
tubuh rentamu. Tubuh yg luluh lantak diseret-seret. .. Tubuh yang
hancur lebur dipaksa berlari.
Dari ikhwan untuk Akhwat
Ukhtifillah....
(Surat Terbuka Seorang Ikhwan untuk Seluruh Akhwat di Dunia)
Ukhtifillah,
Mungkin aku memang tak romantis tapi siapa
peduli?
Karena toh kau tak mengenalku dan memang tak
perlu mengenalku.
Bagiku kau bunga, tak mampu aku samakanmu
dengan bunga terindah sekalipun.
Bagiku manusia adalah makhluk yang terindah,
tersempurna dan tertinggi.
Bagiku dirimu salah satu dari semua itu,
karenanya kau tak membutuhkan persamaan.
Selasa, 01 Mei 2012
7 keajaiban rezeki
Judul buku : 7 Keajaiban Rezeki
Penulis :
Ippho
‘Right’ Santosa
Penerbit :
Elexmedia Komputindo
Tebal :
192 halaman
Selama ini kita percaya dan yakin atas kekuasaan Allah dan Allah MahaKaya. Namun, pertanyaannya adalah ‘Apakah sudah Haqqul Yaqin….??’ Melalui buku berjudul “7 Keajaiban Rezeki” ini, Penulis-Ippho ‘Right ‘ Santosa yang dikenal sebagai pakar otak kanan, dengan menggunakan cara berpikir kanan (baca:otak kanan) dan sentuhan sentuhan islam, mampu meyakinkan para pembacanya, sehingga ajaran islam yang kita yakini kebenarannya begitu terasa dan aplikatif. Selain itu, bahasa yang digunakan oleh penulis sangat menarik, mudah dan sedikit humoris, yang bisa membuat para pembacanya semakin bersemangat dan antusias untuk menuntaskan membacanya, karena mereka ingin segera mengaplikasikan dan merasakan keajaiban keajaiban itu.
Sepinya peradaban...
Kulihat sepinya sebuah peradaban
Ketika sepinya kegiatan dibarengi kesepian semangat
Inilah potret para pengemban peradaban
Yang ukhuwahnya sudah mulai memudar
Kulihat gersangnya semangat pewaris kejayaan
Duduk termenung penuh kesenduan
Seakan-akan habis ikut muhasabah seharian
Lantaran sepinya komitmen kedatangan jundi-jundi pilihan
Kulihat generasi pilihan semakin suka menyendiri
Seakan-akan surga untuknya sendiri
Tak peduli lagi dengan keadaan teman seperjuangan
Yang tertatih letih atasi masalah yang ganas menerjang
Ikhlaslah meski tak sebaik mereka....
Melakukan keikhlasan, tidaklah semudah
mengatakannya. Sebagaimana pernah diakui oleh seorang ulama besar Sufyan
ats-Tsauri, beliau berkata, “Tidak ada suatu perkara yang paling berat bagiku
untuk aku obati daripada meluruskan niatku, karena niat itu bisa berubah-ubah
terhadapku.”
Namun, bukan berarti ikhlas itu tidak dapat
dilakukan, dan bukan berarti ikhlas tidak dapat diusahakan. Karena ikhlas
adalah suatu ‘ilmu’. Ilmu di mana kita dapat mempelajarinya, dan terus
mempelajarinya, sampai akhirnya kita benar-benar paham akan makna ikhlas.
Ikhlas itu sendiri merupakan hal yang amat sakral, ia adalah perintah dan ia
adalah syarat diterimanya suatu ibadah.
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)
agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5)
Langganan:
Postingan (Atom)