CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 05 Juni 2012

Muhasabahku....


Saya tidak lebih baik darinya jika saya belum mampu mengingatkannya tapi justru menggunjingnya dengan segala kekurangannya. Padahal bisa jadi orang yang saya gunjing itu belum tentu akan bernasib lebih buruk daripada saya di akhir hidupnya. Who knows?? Hanya Allah yang tahu pastinya.
Saya jadi teringat cerita kawan saya yang lain. Ia tidak akan pernah mau mendengarkan perkataan khadimatnya jika perkataannya itu mengandung unsur membicarakan keburukan orang lain. Alasannya, karena kawan saya tidak ingin ia dibicarakan orang lain di belakangnya.
It’s simple… Jangan menggigit jika tidak ingin digigit.
Saya juga tidak akan senang pastinya jika ada orang lain yang membicarakan saya di belakang saya. Saya harus belajar merasakan ketidaksukaan saya itu ketika saya mulai membicarakan orang lain di belakangnya. Harus bisa. Insya Allah…
Namun tidak semudah jika dalam praktek. Ada rasa tidak enak jika langsung berbicara di depan seseorang mengenai keburukannya. Meskipun membicarakan di belakangnya pun juga tidak lebih baik kecuali untuk maksud mencari jalan keluar dan bukan sengaja membuka aib. Jika pada akhirnya tidak bisa merubah dengan cara apapun, minimal dengan sebuah doa yang terukir tulus dari hati untuk perubahan saudara-saudara kita –juga kita sendiri- menjadi lebih baik. Aamiin…
Tidak mudah, sungguh tidak mudah. Tapi saya yakin, juga bukan perkara yang sulit. Dibalik ketertatihan kita -terutama saya- untuk terus belajar mengendalikan diri mengungkap sesuatu yang tidak pantas diungkap, akan menjadi sebuah ibadah.
Karena saya, kamu, mereka hanya sedang berjalan di roda kehidupan, sedang berjalan dalam lingkaran keimanan. Di sudut mana berdiri, insya Allah selalu berupaya untuk menjaga diri dalam balutan keridhaanNya. Baik buruknya kita semoga terbingkai dengan kata-kata yang indah. Dan baik buruknya kita semoga menjadi hikmah.
Apapun yang terlihat -meskipun tidak menyedapkan pandangan- tahanlah dalam hati jika belum mampu menyampaikannya langsung. Olahlah menjadi sebuah petunjuk bagi diri pribadi dan yang lainnya ke dalam wadah yang bermanfaat. Semoga segala usaha kita semua dalam menyampaikan kebaikan selalu dalam ridhaNya. Dan semoga segala tingkah laku kita selalu dalam pengawasanNya. Aamiin.
Allahua’lam.

(dakwatuna.com)

Tidak ada komentar: