CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 05 Agustus 2012

Read Aloud Handbook



Judul : Read aloud handbook
Pengarang : Jim Trelease
Penerbit : Hikmah
Ada banyak hal hal besar yang berhasil dilakukan oleh orang orang besar yang berawal dari hal hal kecil. Membacakan cerita sebelum tidur atau di sela sela waktu merupakan hal kecil dan remeh yang sering dilupakan dan diremehkan oleh sebagian orang. Padahal, dari cerita yang dibacakan itulah akan melahirkan dan mencetak orang orang besar yang bisa  membawa perubahan dan perbaikan bagi peradaban dunia.

“Jennifer lahir 25 tahun silam dengan down syndrome. Ramalan mengerikan dokter menyertainya, yakni ia diduga akan tuli, buta, dan terbelakang mental saat menginjak usia dua tahun. Tapi Jennifer justru menjadi salah satu lulusan terbaik di sekolah menengah atas dan tiga tahun yang lalu menjalani tahun pertamanya di Universitas Cambridge. Dalam rentang waktu itu tak ada keajaiban atau teknologi kedokteran yang mendadak mengubah hidupnya. Yang ada hanyalah kesabaran dan kegigihan orang tuanya membacakan buku cerita selama bertahun-tahun, yang perlahan membuat Jennifer menjadi  pembaca termahir di kelasnya dengan ribuan kosakata”.
Kisah Jennifer ini hanyalah satu dari sekian banyak bukti yang disodorkan oleh Jim Trelease dalam bukunya “Read Aloud Handbook - mencerdasarkan anak dengan membacakan cerita sejak dini”  
Dan dalam sebuah riset di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kebiasaan membaca akan mengalami penurunan yang sangat drastis seiring bertambahnya usia anak. Untuk itu diperlukan metode agar anak gemar membaca,  berdasarkan  hasil penelitian ‘Becoming a Nation of Readers’ ditemukan bahwa satu-satunya kegiatan yang paling penting untuk dapat meningkatkan pengetahuan agar seseorang menjadi gemar membaca adalah melalui kegiatan reading aloud yang dilakukan sejak dini. Kegiatan ini harus dilakukan baik di rumah,  di sekolah atau dimana saja keika memungkinkan.
Kita tahu bahwa Finlandia menjadi negara maju, dan ini terjadi karena tingginya frekuensi guru membacakan buku dan pengetahuan kepada para murid, juga tingginya frekuensi anak melakukan kegiatan rutin membaca buku dengan diam. Anak yang mempunyai dasar pengetahuan, akan lebih mudah menangkap informasi dari apa yang ia baca. Saat anak di usia TK, dengan read aloud memungkinkan anak mempunyai role model  yang akan diimitasi perilakunya. Dengan read aloud, koleksi kata  yang dimiliki anak juga akan meningkat, yang kemudian menentukan kemudahannya memahami pelajaran.
Menurut Jim, saat kita berbicara dengan anak, maka kita hanya akan menggunakan kosa kata umum, tapi saat membacakan buku kepada anak, maka kita akan memperkenalkan anak dengan koleksi kata-kata yang jarang ditemui dalam pembicaraan. Koleksi kata inilah yang akan membantu anak untuk mengenal kata-kata yang ada dalam buku dan media cetak lainnya.
Read aloud  dapat dimulai sejak dini, bahkan sejak bayi baru lahir. Semakin dini buku diperkenalkan maka hasilnya akan semakin optimal upaya menumbuhkan kecintaan anak pada buku. (dee)

Tidak ada komentar: