Judul : Read aloud handbook
Pengarang : Jim Trelease
Penerbit : Hikmah
Ada banyak hal hal besar yang berhasil dilakukan
oleh orang orang besar yang berawal dari hal hal kecil. Membacakan cerita
sebelum tidur atau di sela sela waktu merupakan hal kecil dan remeh yang sering
dilupakan dan diremehkan oleh sebagian orang. Padahal, dari cerita yang
dibacakan itulah akan melahirkan dan mencetak orang orang besar yang bisa membawa perubahan dan perbaikan bagi peradaban
dunia.
“Jennifer lahir 25 tahun silam
dengan down syndrome. Ramalan mengerikan dokter menyertainya, yakni ia diduga
akan tuli, buta, dan terbelakang mental saat menginjak usia dua tahun. Tapi
Jennifer justru menjadi salah satu lulusan terbaik di sekolah menengah atas dan
tiga tahun yang lalu menjalani tahun pertamanya di Universitas Cambridge. Dalam
rentang waktu itu tak ada keajaiban atau teknologi kedokteran yang mendadak mengubah
hidupnya. Yang ada hanyalah kesabaran dan kegigihan orang tuanya membacakan
buku cerita selama bertahun-tahun, yang perlahan membuat Jennifer menjadi pembaca termahir di kelasnya dengan ribuan
kosakata”.
Kisah Jennifer ini hanyalah satu dari sekian banyak bukti yang
disodorkan oleh Jim Trelease dalam bukunya “Read Aloud Handbook - mencerdasarkan
anak dengan membacakan cerita sejak dini”
Dan dalam sebuah riset di Amerika Serikat
menunjukkan bahwa kebiasaan membaca akan mengalami penurunan yang sangat
drastis seiring bertambahnya usia anak. Untuk itu diperlukan metode agar anak
gemar membaca, berdasarkan
hasil penelitian ‘Becoming a Nation of Readers’ ditemukan bahwa
satu-satunya kegiatan yang paling penting untuk dapat meningkatkan pengetahuan
agar seseorang menjadi gemar membaca adalah melalui kegiatan reading aloud yang dilakukan sejak dini.
Kegiatan ini harus dilakukan baik di rumah, di sekolah atau dimana saja keika
memungkinkan.
Kita tahu bahwa Finlandia menjadi negara maju,
dan ini terjadi karena tingginya frekuensi guru membacakan buku dan pengetahuan
kepada para murid, juga tingginya frekuensi anak melakukan kegiatan rutin
membaca buku dengan diam. Anak yang mempunyai dasar pengetahuan, akan lebih
mudah menangkap informasi dari apa yang ia baca. Saat anak di usia TK, dengan read aloud memungkinkan anak
mempunyai role model yang akan diimitasi
perilakunya. Dengan read aloud, koleksi kata yang dimiliki anak juga akan meningkat, yang
kemudian menentukan kemudahannya memahami pelajaran.
Menurut Jim, saat kita berbicara dengan anak,
maka kita hanya akan menggunakan kosa kata umum, tapi saat membacakan buku
kepada anak, maka kita akan memperkenalkan anak dengan koleksi kata-kata yang
jarang ditemui dalam pembicaraan. Koleksi kata inilah yang akan membantu anak
untuk mengenal kata-kata yang ada dalam buku dan media cetak lainnya.
Read aloud dapat
dimulai sejak dini, bahkan sejak bayi baru lahir. Semakin dini buku
diperkenalkan maka hasilnya akan semakin optimal upaya menumbuhkan kecintaan
anak pada buku. (dee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar