“Semua yang dimiliki kader harus bisa
dikontribusikan untuk dakwah dan jama’ah. Jika kita punya rumah, harus ada
kontribusi rumah untuk kegiatan dakwah dan jama’ah. Jika punya mobil, harus ada
kontribusinya untuk dakwah dan jama’ah. Jika punya motor, harus ada
kontribusinya untuk dakwah dan jama’ah. Dengan cara itulah kegiatan dakwah akan
terus berjalan dengan lancar dan berkesinambungan”, demikian tausiyah dari
ustadz Subaryanto, dalam acara Forum Silaturahmi Kader Dakwah
Selasa, 28 Februari 2012
Kamis, 16 Februari 2012
Setengah isi setengah kosong
Judul: Setegah isi setengah kosong
Pengarang: Parlindungan marpaung
Penerbit: MQS Publishing
Cara pandang yang positif (positif thinking) akan mempengaruhi efektifitas kerja.,
bahkanseluruh gerak hidup kita. Melalui cara pandang yang demikian, secara tidak langsung
akan mempengaruhi bagaimana kualitas hidup dan nilai hidup yang dimiliki. Itulah sebabnya
bagi mereka yang mempunyai positif thinking akan memiliki willingness to do more
(keinginan untuk melakukan lebih dari yang diminta) dan memiliki watak smart worker(pekerja
keras).
Lelah......
Lelah. Mata ini lelah. Selalu terjaga,
takut tertidur dan lengah.
Jangan, jangan pejamkan mata, karena tugasmu
berjaga. Tengah malam gelap gulita, mata ini masih terjaga. Berkhalwat khusyuk
di kesunyian, munajat kepada Dia Yang Maha Perkasa. Memohon kekuatan,
kemampuan, keteguhan, ketegaran, dalam perjalanan dakwah yang amat panjang tak
terkira. Pagi-pagi buta, mata ini tetap terjaga, jangan sampai umat terlanda
bahaya dan bencana pada saat kita lengah menjaga mereka. Siang terang
benderang, mata ini selalu terjaga, melakukan hal terbaik bagi masyarakat,
bangsa dan negara.
Jumat, 10 Februari 2012
Terlalu....
Terlalu
jauh berfikir, terlalu sering berencana, terlalu giat berusaha
Terlalu
cepat melangkah, terlalu aktif berbicara...
Terkadang
malah membuat lupa...
Untuk
apa kita melakukan semuanya?
Dengan
tujuan apa maka kita rela menjalankannya?
Atas
alasan apa sehingga kita mau mengerjakannya?
Catatan hati disetiap sujudku…..
Judul : Catatan hati disetiap sujudku
Penerbit : Lingkar pena
Menjalani realita kehidupan, terkadang kita dihadapkan pada
sebuah masa yang didalamnya menuntut
sebuah kesabaran dan ketegaran yang lebih. Sebuah masa dimana terdapat
ujian yang diselipkan Allah untuk menguji iman kita. Berbagai ikhtiar dan doa
yang telah kita lakukan terkadang belum membuahkan hasil, hati yang dulunya
semangat tak lagi bergairah ketika ujian belum juga reda.
Kamis, 09 Februari 2012
dakwah & negara.....
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah… Negaraku adalah lahan subur, tempat tumbuh dan pesatnya gerakan dakwah Islam. Gelombang kebaikan itu muncul membersamai situasi kondusif Indonesia, tempat berkumpulnya elit kebenaran dan elit kebathilan. Saya kemudian berpikir, mungkin ini pula di antara keberkahan demokrasi yang semua orang rasakan, semua ingin tampil laksana ingin dikenal walaupun tanpa esensi apapun yang menjadi landasan paradigma.
Rabu, 08 Februari 2012
Barang siapa....
Kalo kita menanam padi, pasti
disela selanya tumbuh rerumputan. Begitu juga kalo kita menanam kebaikan, pasti
akan muncul beberapa keburukan2. Oleh sebab itu hidup ini butuh sebuah
perjuangan. Jadi jangan putus asa. Keep fighting
Bendera sudah dikibarkan, maka
kibarkanlah setinggi mungkin. Kibarkanlah bendera kemenangan pada kehidupan.
Kehidupan yang berhikamah
Berhentilah menunggu kondisi
membaik, lakukan sesuatu agar kondisi membaik
Senin, 06 Februari 2012
10 Bersaudara Bintang Al-Qur'an
Judul Buku : 10 Bersaudara Bintang Al-Qur'an
Penulis : Izzatul Jannah – Irfan Hidayatullah
Penerbit : Sygma Publishing, Bandung
Tahun Terbit : 2009
Tebal Buku : xiv + 150 halaman
Dulu ada buku berjudul Doktor Cilik Hafal Al Qur’an yang mengisahkan tentang seorang bocah kecil, mungil dan lucu dari Iran yang sudah hafal Alquran. Maka kisah nyata dalam buku yang tak kalah menarik dan inspiratif ini … khususnya di Indonesia saat ini, ada 10 orang bersaudara yang telah dan tengah berproses menjadi hafizh (penghafal) Al Qur’an.
Kesepuluh bersaudara ini tidak lahir dari keluarga yang khusus mendalami Alquran. Tetapi, Ayah mereka (Mutammimul Ula) adalah anggota DPR- RI yang sangat sibuk, dan jarang di rumah. Lebih dari itu, ibu mereka yang bernama Wirianingsih adalah seorang pemimpin organisasi muslimah dengan cabang di 28 provinsi. Beliau sangat sibuk, dan sering pulang-pergi ke luar negeri.
Lebih luar biasa lagi adalah kesepuluh bersaudara ini ternyata tidak hanya menjadi bintang dalam menghafal Alquran. Tapi mereka telah mampu menorehkan prestasi melangit di sekolahnya masing-masing.
Kamis, 02 Februari 2012
Urgensi Jamaah
Aku ingin menggambarkan makna jama’ah dengan sangat sederhana. Bukan dengan dalil-dalil, karena itu sudah sangat banyak dijelaskan para ulama dan para ustadz. Namun dengan hal-hal praktis yang kita lakukan dalam kehidupan keseharian. Hal-hal mudah yang bisa kita aplikasikan dalam kegiatan.
Dalam Skala Personal
Engkau adalah seorang kader dakwah, seorang aktivis. Dalam dirimu teramat banyak potensi yang Allah berikan, alhamdulillah. Dengan berbagai potensi itu engkau bisa melakukan banyak hal, teramat sangat banyak hal. Engkau bisa mengundang banyak orang untuk datang menghadiri kegiatanmu, engkau bisa mengumpulkan banyak khalayak untuk memenuhi undanganmu. Engkau bisa menggelar ribuan acara dengan nama dan potensimu. Engkau bisa mengatakan, “Sendiri saja, aku bisa melakukan semua ini”.
Dalam Skala Personal
Engkau adalah seorang kader dakwah, seorang aktivis. Dalam dirimu teramat banyak potensi yang Allah berikan, alhamdulillah. Dengan berbagai potensi itu engkau bisa melakukan banyak hal, teramat sangat banyak hal. Engkau bisa mengundang banyak orang untuk datang menghadiri kegiatanmu, engkau bisa mengumpulkan banyak khalayak untuk memenuhi undanganmu. Engkau bisa menggelar ribuan acara dengan nama dan potensimu. Engkau bisa mengatakan, “Sendiri saja, aku bisa melakukan semua ini”.
Rabu, 01 Februari 2012
Jika engkau.....
Jika engkau kecewa karena kemiskinan, tanyakan pada dirimu sendiri, sejauh mana dirimu telah berusaha menjadi kaya? Atau mungkin menurut الله kita memang belum pantas menjadi orang kaya karena kita masih menjadi orang yang pelit dengan zakat, infaq dan shodaqoh, sehingga kita lebih aman jadi orang “miskin”.
Jika engkau kecewa melihat anak-anak, pasangan dan keluarga kita kurang menghargai kita, tanyakanlah pada dirimu sendiri, apakah kita sudah menghargai mereka?
Jika engkau kecewa melihat murobbi kurang baik, maka tanyakan pada diri sendiri, apakah sebagai mutarobbi, dirimu telah baik? Dan juga sebaliknya, jika engkau kecewa melihat mutarobbi kurang baik, tanyakan pada diri sendiri apakah engkau telah menjadi murabbi yang baik?
Jika engkau kecewa melihat anak-anak, pasangan dan keluarga kita kurang menghargai kita, tanyakanlah pada dirimu sendiri, apakah kita sudah menghargai mereka?
Jika engkau kecewa melihat murobbi kurang baik, maka tanyakan pada diri sendiri, apakah sebagai mutarobbi, dirimu telah baik? Dan juga sebaliknya, jika engkau kecewa melihat mutarobbi kurang baik, tanyakan pada diri sendiri apakah engkau telah menjadi murabbi yang baik?
Langganan:
Postingan (Atom)