Judul : Quantum Teaching
Penerbit : Kaifa
Penelitian menunjukkan bahwa
lingkungan social atau suasana kelas adalah penentu psikologis utama yang
mempengaruhi belajar akademis (Walberg & Greenbreg, 1997). Suasana /keadaan
ruangan menunjukkan gaya belajar yang dipengaruhi emosi. Tidak jauh beda dengan
setiap orang yang mempunyai restoran favorit. Disana, mereka tidak hanya
menikmati kelezatan makanannya, tetapi juga suasananya yang tenang,
menggairahkan, nyaman, hangat atau dingin, tradisional atau kontemporer, dan
sebagainya. Suasana menjadikan acara makan menjadi luar biasa dan istimewa, tak
hanya sekedar makan. Begitu pula dengan para pendidik/guru di sekolah, mereka
bisa menciptakan efek yang serupa. Para guru dapat membuat kelas yang luar
biasa, penuh dengan pengalaman, penemuan penemuan baru dan hal hal yang
menakjubkan.
Quantum teaching adalah jawabannya,
quantum teaching menunjukkan bagaimana menjadikan guru yang lebih baik. Quantum
teaching menguraikan cara cara yang memudahkan proses belajar lewat pemaduan unsur
seni dan pencapaian pencapaian yang terarah, apa pun mata pelajaran yang
diajarkan. Dengan menggunakan metodologi quatum teaching di kelas, para guru
dapat menggabungkan keistimewaan keistimewaan belajar menuju bentuk perencanaan
pengajaran yang akan melejitkan prestasi siswa.
Buku “Quantum Teaching – mempraktikkan
quantum learning di ruang ruang kelas” merupakan karya ketiga Bobbi De Porter. Buku
ini berisi segudang ilmu pengetahuan mulai prinsip penting, model dan strategi
untuk meningkatkan dan membuat proses mengajar di kelas lebih menyenangkan, bagaimana
meningkatkan minat dan partisipasi, melejitkan pemahaman dan daya ingat serta
mengumbar sang jenius dalam diri setiap siswa. Penulis mengajak para pendidik
khususnya guru di sekolah untuk mencetak siswa siswi yang tak hanya memiliki
ketrampilan akademis, melainkan juga memiliki ketrampilan hidup (life skill),
sebuah ketrampilan penting yang penggunaannya tidak dibatasi. Model yang
dipilih penulis untuk mewadahi penerapan metode quantum learning di ruang ruang
kelas itu adalah model konser sebuah music. Dimana guru yang punya banyak peran
untuk mempengaruhi murinya seolah olah sedang memimpin konser saat berada di
ruang kelas. Guru memahami sekali bahwa setiap muridnya memiliki karakter
masing masing, sebagaimana alat alat music seperti seruling, gitar yang
memiliki suara yang berbeda. Bagaimana para guru dapat membawa setiap
karakter muridnya agar dapat memilki
peran dan sukses dalam belajar di kelas.
-Selamat menghidupkan dan
menyegarkan kelas baru anda -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar